Site icon HAYYUNADIRA

KEBAIKAN MELAHIRKAN KEBAIKAN

Kita perlu bekal cukup dan berkualitas untuk mewujudkan hari-hari penuh perbaikan. Salah satu indikator cukupnya bekal adalah seimbang antara apa yang dimakan dan apa yang dikerjakan. Iman mendorong kita untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan jasadiyah saja. Iman mendorong kita untuk memberikan nutrisi kepada pikiran dan ruhiyah kita. Pikiran yang cemerlang akan mengarahkan kita untuk bisa lebih maksimal dalam mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita. Ruhiyah yang baik akan memberikan ketenangan batin kepada kita di tengah silih bergantinya tantangan yang kita hadapi. Dan suplemen ruhiyah itu adalah ibadah dan zikir kepada Allah. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah semua ibadah akan menghantarkan kita kepada ketenangan jiwa dan kemampuan untuk menerima yang baik dan mencegah keburukan seperti yang Allah janjikan.

Penyebab Kegagalan Ibadah

Penyebab kegagalan ibadah itu tidak selalu tentang kurangnya ilmu. Sebab yang lain adalah kalahnya kita melawan syubhat dan hawa nafsu. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa Al-Qur’an memberikan syafaat kepada para pembacanya yang lebih mendahulukan Al-Qur’an dengan mengabaikan syahwat kelezatan dan tidurnya. “Al Qur’an akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya, ia berkata, ‘Wahai Rabbku, setiap orang yang beramal akan memperoleh pahala dari amalannya, sesungguhnya aku telah menghalanginya dari kelezatan dan tidur, maka muliakanlah ia.’ Lalu dikatakan, ‘Ulurkan tangan kananmu.’ Lalu tangannya dipenuhi dengan keridlaan Allah. Kemudian dikatakan lagi, ‘Ulurkan tangan kirimu, ‘ lalu tangannya pun dipenuhi dengan keridlaan Allah, ia diselimuti dengan selimut kemuliaan, dihiasi dengan hiasan kemuliaan dan dipakaikan mahkota kemuliaan padanya.” (HR. Darimi)

Membaca Al-Qur’an

Dalam konteks membaca Al-Qur’an, ayat-ayat yang dibaca akan membasuh hati yang penuh noktah hitam, sehingga hati menjadi bersih dan siap menerima cahaya al-qur’an sehingga kita menjadi orang-orang yang bisa merasakan bertambahnya keimanan karena dibacakan al qur’an.<br>”Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama allah maka bergetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya maka bertambahlah keimanan mereka, dan kepada Rabb lah mereka bertawakkal” (Al-Anfal ayat 2).<br>Dan ini tentunya bukan hal yang terjadi secara instan dan cepat. Kadang dalam proses menuju ketaatan, ada grafik naik dan turun yang kita alami.

Hal ini berlaku juga untuk jenis-jenis ibadah yang lain. Ibadah yang satu akan mendorong kita melakukan ibadah-ibadah yang lain. Ibnul Qoyyim berkata “Sesungguhnya diantara ganjaran dari sebuah kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Seorang hamba jika dia beramal kebaikan maka kebaikan lain pun akan berkata kepadanya, ‘Amalkan aku juga’. Jika dia mengamalkannya maka kebaikan ketiga pun demikian juga. Demikianlah seterusnya sehingga pahala yang didapatkan pun berlipat ganda dan bertambahlah kebaikan”

Exit mobile version